Kalangan Sendiri

"Semut-Semut" Jepang

Admin Spiritual Official Writer
      9919
Amsal 6:6
Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 18; Matius 18; Kejadian 35-36

Sewaktu Alkitab mengatakan kepada kita untuk meneladani semut dalam hal kerajinan, saya berpikir bahwa hal itu merupakan hal yang sangat sulit sekali, sampai satu kali saya membaca artikel di internet dan pandangan saya diubahkan.

Anda pernah melihat sekelompok semut? Nah, begitulah kira-kira situasi kantor pemerintahan daerah di Jepang yang dijelaskan dalam artikel. Tidak ada "semut' diam termangu, apalagi membaca koran. Seluruh karyawan kantor senantiasa bergerak, dari saat bel mulai kerja hingga pulang larut malam. Tak habis pikir, saya tatap dalam-dalam "semut-semut yang sedang bekerja itu", kadang saya mencuri pandang: jangan-jangan mereka sedang ber-internet ria seperti kebiasaan saya.

Apa sih yang membuat mereka sanggup duduk berjam-jam, berkonsentrasi dan menatap dengan serius monitor komputer? Tata ruang kantor khas Jepang: mulai pimpinan hingga staf duduk pada satu ruangan yang sama - tanpa sekat; semua bisa melihat satu sama lain. Satu orang membaca koran, pasti akan ketahuan. Sebagai tambahan lagi kadang ada aksi lari-lari (dalam arti yang sesunguhnya) dari pimpinan ataupun staf dalam melayani masyarakat.

Luar biasa orang Jepang itu, meski belakangan kita dengar berita minor seperti tingkat bunuh diri tinggi, tapi tetap "semut" Jepang menghadirkan sisi teladan yang wah keren, ketekunan dan kerajinan yang jarang ditemui di Indonesia. Mungkin orang Jepang itu telah berhasil meneladani semut lebih dulu daripada kita (padahal di Indonesia banyak sekali dijumpai semut), sementara kita akhirnya meneladani orang Jepang.

Satu teladan berdampak dari pada seribu kata.

Ikuti Kami